Jakarta – Masykur Isnan & Partners Lawfirm menginisiasi acara bertajuk “Refleksi Akhir Tahun Serikat Pekerja atau Serikat Buruh Sektor Pelabuhan, Penerbangan, dan Transportasi” yang di gelar di Cafe, Jakarta Utara. (23/12).
Forum evaluasi dan diskusi strategi bagi Serikat pekerja atau Serikat Buruh guna merefleksikan tantangan yang telah di hadapi sepanjang tahun 2024 , menjawab era perubahan yang semakin cepat, serikat pekerja diajak untuk memahami dinamika yang terjadi serta meningkatkan kompetensi agar mampu beradaptasi dengan tuntutan dunia kerja yang terus berkembang.
Sejumlah tokoh berpengalaman ikut hadir sebagai pembicara, yaitu Farudi (Daeng) Ketua Forum Komunikasi Serikat Pekerja Petikemas Seluruh Indonesia, Budi Cahyono Ketua Umum GEC (GMF Employee Club), Dwi Yulianta Ketua Umum SEKARGA (Serikat Karyawan Garuda), serta Abid Akbar Aziz Pawallangi Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Bersatu sekaligus Presiden Asosiasi Pengemudi Seluruh Indonesia.
Masykur Isnan menegaskan bahwa acara ini menjadi langkah penting dalam mendukung kebijakan pemerintah pusat dan daerah (khususnya Jakarta) untuk menciptakan hubungan industrial yang seimbang dan harmonis di berbagai sektor.
“Acara kali ini menghadirkan 3 sektoral, Serikat Buruh Sektor Pelabuhan, Penerbangan, dan Transportasi, kita berdiskusi tentang langkah penting pemerintah pusat untuk menciptakan hubungan industrial yang seimbang dan harmonis di berbagai sektor dan tentunya melibatkan para Serikat Pekerja, baik di pelabuhan, transportasi dan juga penerbangan, “kata nya di sela-sela diskusi.
Masykur menekankan pentingnya kolaborasi antara serikat pekerja dan perusahaan. Sinergi yang kuat akan membuka peluang besar bagi perusahaan dan pekerja untuk bersama-sama menciptakan hubungan industrial yang berkelanjutan serta mendukung pembangunan nasional.
Syukur Ahmad mengatakan ” Kali ini saya lebih menekankan persoalan LKS Tripartit sektoral, di mana”Pemerintah, organisasi pengusaha, dan serikat pekerja atau serikat buruh menjadi bagian utuh yang tidak bisa di pisahkan, kali ini kita membahas soal tenaga bongkar muat yang SDM nya menggunakan tenaga manusia, persoalan upah yang memang belum semua di katakan sangat pantas untuk SDM ini, dan ini yang memang harus di perjuangkan oleh para serikat Pekerja, mengingat kembali LKS Tripartit itu adalah forum komunikasi, konsultasi dan musyawarah tentang masalah ketenagakerjaan yang anggotanya terdiri dari unsur organisasi pengusaha, serikat pekerja dan serikat buruh, dan pemerintah, hak-hak buruh yang masih terus di suarkan dan di perjuangkan, karena mereka pun punya hak yang sama sebagai warga negara di mana hak mendapatkan upah yang layak dan kehidupan keluarga nya menjadi perhatian pemerintah, ” terangnya.
Menurut Budi Cahyono, Ketua Umum GMF Employee Club (GEC) . ” Dengan merefleksikan tahun 2024 yang penuh tantangan, harapan untuk mencapai resolusi 2025 sesuai ekspektasi semua pihak memerlukan niat gotong royong serta saling menghargai dan menghormati tugas pokok dan fungsi masing-masing, baik dari manajemen perusahaan maupun pengurus serikat pekerja. Dengan niat baik untuk menjaga hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan, memaksimalkan Forum LKS Bipartit adalah kunci untuk bersama-sama mengawal keberlangsungan bisnis perusahaan serta kesejahteraan karyawan dan keluarga.”tutur nya.
Abid Akbar Aziz Pawallang Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Bersatu dan juga menjabat sebagai Presiden Asosiasi Pengemudi Seluruh Indonesia menekankan agar tahun 2025 adalah merupakan tahun keniscayaan bagi para pekerja sektor transportasi di Indonesia, baik transportasi darat, laut dan udara.
“Kami berharap Peran mas Pram dan bang Doel dapat menjadi secercah harapan yang dapat mengurai Problematika pengemudi di Indonesia.” Harapnya.
Selanjutnya menurut pandangan ketua Forum petikemas Indonesia , Farudi mengatakan dengan Adanya kegiatan refleksi akhir Tahun 2024, hal Ini menjadi momentum kami sebagai insan Pelabuhan khusus nya petikemas serta Transportasi, untuk menjaga gerbang ekonomi Indonesia yang sangat vital,
“kalau pun ada hal perselisihan diantara pengusaha dengan Serikat pekerja dalam hal Ini tetap mengedepankan dialog sosial dan komunikasi dengan tetap melakukan pelayanan yang baik dan Prima, bicara tentang pelabuhan adalah Petikemas dan Transportasi serta stage Holder yang berperan didalam nya. Beberapa waktu lalu ketika menerima undangan dari Mas Pramono sebagai pemenang Pilkada DKJ bersama dengan Pemuda Kaum Betawi, ada beberapa hal yang di bicarakan diantaranya perihal tentang kemacetan dan pemangkasan waktu Logistik . Semoga ada gebrakan yang lebih baik sehingga pelabuhan Indonesia khususnya Tanjung Priok lebih semakin maju dan siap menghadapi tantangan bisnis kepelabuhan kedepan.”ujarnya.
Acara ini diharapkan tidak hanya menjadi refleksi atas perjalanan di tahun 2024, tetapi juga menjadi acuan strategis bagi serikat pekerja dalam menyongsong tahun 2025 dengan kesiapan yang lebih baik. Melalui refleksi dan diskusi strategis yang dilakukan, acara ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung BUMN dan BUMD DKI Jakarta. Dengan kolaborasi yang lebih erat antara serikat pekerja, perusahaan, serta pemangku kepentingan lainnya, hubungan industrial yang harmonis dan produktif dapat tercipta, mendukung peran strategis BUMN dan BUMD sebagai penggerak ekonomi nasional dan daerah.
Satu harapan dan impian pekerja beserta keluarga, Mas Pram dan Bang Doel dapat menjadi contoh kepala daerah yang mampu memberikan kepastian hukum atas status hubungan kerja dan kesejahteraan bagi para pekerja, khususnya sektor transportasi yang selama ini masih belum terselenggara dengan optimal, baik di Jakarta maupun daerah lainnya di Indonesia.